Minggu, 03 Juni 2012

Penentuan pH larutan


Percobaan 1
Penentuan pH larutan
Tujuan : Untuk menentukan pH larutan dengan menggunakan indikator universal. Pada penggunaaan indikator universal harus diperhatikan batas – batas pH yang dapat dibedakan.
Alat :
§  Pipet tetes
§  Plat tetes
§  Rak dan tabung reaksi
Bahan :
§  Larutan asam 0,01 M (antara lain HCI dan CH3COOH)
§  Larutan basa 0,01 M (antara lain NaOH dan NH3)
§  Larutan garam 0,01 M (antara lain NaCI, CH3COONa dan NH4CI)
§  Kertas indikator universal
§  etanol 66% dari 0,30 gr brom thymol biru ; 0,35 gr fenolphtalein ; 0,05 gr metal jingga dan 0,15 gr metal merah).
Cara kerja
1.      Penentuan pH dengan kertas indikator universal
Tempatkan 1 tetes larutan yang akan diperiksa pada plat tetes, celupkan sepotong kertas indikator universal sebentar kedalam plat tetes tersebut. Setelah lebih kurang ½ menit ,bandingkan warna kertas itu dengan warna pada kartu pembanding warna. Perkirakan pH larutan sampai setengah satuan.
2.      Penentuan dengan larutan indikator universal
Buatlah larutan pembanding warna sebagai berikut : sediakan 9 tabung reaksi yang bersih dan tempelkan label < pH larutan 3 s/d 11 pada tabung reaksi tersebut masukkan 2 ml larutan kedalam tabung reaksi sesuai dengan label tambahkan 1 tetes larutan indikator  universal pada setiap tabung reaksi.
Masukkan 2 ml larutan yang akan diperiksa dan 1 tetes larutan indikator universal kedalam suatu tabung reaksi lain. Bandingkan warna larutan dengan warna larutan – larutan pembanding. Perkirakkan pH larutan sampai setengah satuan.
Pertanyaan
1.      Buatlah kelompok larutan yang mempunyai pH > 7 dan pH < 7 !
2.      Kesimpulan apakah yang dapat diambil tentang pH larutan garam dibandingkan dengan pH larutan asam dan basa yang membentuk garam itu?
3.      Jelaskan factor yang mempengaruhi pH larutan garam !


















Percobaan 2
Larutan penyangga (Buffer/Penahan)

Tujuan : Untuk mengenal sifat – sifat larutan penyangga.
Alat :
§  Rak tabung dan tabung reaksi
§  Silinder ukur 10 ml
§  Pipet tetes
Bahan :
§  Larutan asam klorida 0,1 M
§  Larutan natrium hidroksida 0,1 M
§  Larutan asam asetat 0,1 M
§  Larutan natrium asam asetat 0,1 M
§  Larutan amoniak 0,1 M
§  Larutan amoniak klorida 0,1 M
§  Larutan indikator universal
§  Larutan – larutan pembanding warna
Cara kerja
1.      Memasukkan 2 ml air da 2 tetes larutan indikator universal kedalam masing – masing 3 tabung reaksi.
a.       Tabung reaksi pertama digunakan sebagai pembanding perubahan warna. Catat pH larutan dengan cara mengukur pH dengan kertas indikator universal.
b.      Pada tabung 2 tambahkan larutan HCI 0,1 M tetes demi tetes sampai terjadi perubahan warna dibandingkan dengan tabung pertama. Catat jumlah tetes dan tenteukan pH larutan dengan menggunakan kertas indikator universal.
c.       Pada tabung 3 tambahkan larutan NaOH 0,1 M tetes demi tetes  sampai terjadi perubahan warna. Catat jumlah tetes dan tentukan pH larutan seperti diatas.
2.      Buatlah larutan penyangga dengan cara mencampurkan 5 ml larutan CH3COOH 0,1 M dengan 5 ml larutan CH3COOHNa 0,1 M. memasukkan 2 ml larutan penyangga ini dan 2 tetes indikator universal kedalam masing – masing  3 tabung reaksi. Tabung reaksi pertama digunakan sebagai pembanding perubahan warna catat pH larutan dengan membandingkan terhadap pH larutan pembanding.
a.       Pada tabung reaksi ke 2 kerjakan seperti pada cara B.1.a
b.      Pada tabung reaksi ke 3 kerjakan seperti pada cara B.1.b
3.      Kerjakan seperti pada cara B.2 dengan larutan penyangga yang dibuat dari larutan NH3 0,1 M dan larutan NH4CI 0,1 M.
Pertanyaan
Bagaimana pengaruh perubahan asam atau basa terhadap pH larutan penyangga dibandingkan dengan pengaruhnya terhadap pH ?









Percobaan III
Titrasi Asam Basa
Titrasi adalah suatu cara kerja yang digunakan pada analisis volumetric. Tujuan percobaan ini ialah untuk menentukan konsentrasi larutan NaOH dengan cara mengukur volumenya yang diperlukan untuk bereaksi dengan larutan HCI yang tertentu volume dan konsentrasinya.
Alat :
§  Pipet tetes
§  Buret
§  Statif dan klem holder
§  Pipet 10 ml
§  Labu Erlenmeyer 250 ml
§  Gelas ukur 25 ml
Bahan :
§  Larutan asam klorida yang konsentrasinya diketahui
§  Larutan natrium hidroksida
§  Larutan indikator fenolpthalein
Cara kerja
1.      Cuci buret dan bilas dengan larutan NaOH
2.      Isi buret dengan larutan NaOH dan catat pembacaan buret
3.      Cuci pipet dan bilas dengan HCI
4.      Dengan menggunakan pipet gondok, pindahkan 10 mllarutan HCI kedalam labu Erlenmeyer, tambahkan 15 ml air suling dan 2 tetes larutan pp
5.      Lakukan titrasi! Hentikan penambahaan larutan NaOH pada saat timbulnya warna merah muda yang tidak menghilang jika labu Erlenmeyer diguncangkan. Catat pembacaan buret dan hitung volum larutan NaOH yang digunakan
6.      Ulangi percobaan ini. Pada titrasi ke 2 dan ke 3 tambahkan larutan NaOH yang terakhir tetes demi tetes agak titik akhir titrasi tidak terlampaui
7.      Dari hasil percobaan, hitunglah konsentrasi larutan NaOH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koneksi Antar Materi Modul 3.2.a.9

 "Tugas Modul 3.2.a.9 - Koneksi Antar Materi" Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya Oleh : Kasmir Syamsudin Male, S....