Makalah :
KIMIA
INDUSTRI
“HIDROGEN SULFIDA”
Kelompok
1:
Ergina
Raisa
Secsiolita
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT pemilik segala yang ada di
langit dan yang ada di bumi, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya lah
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Kimia Industri berjudul “HIDROGEN
SULFIDA” tepat pada waktunya.
kami
mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam
menyelesaikan tugas ini sehingga dapat terselesaikan.
Kami
juga menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak sekali kekurangannya,
semua itu tidak terlepas dari minimnya ilmu pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Maret, 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pada
umumnya limbah gas dari pabrik bersumber dari penggunaan bahan baku, proses,
dan hasil serta sisa pembakaran. Pada saat pengolahan pendahuluan, limbah gas
maupun partikel timbul karena perlakuan bahan-bahan sebelum diproses lanjut. Limbah
yang terjadi disebabkan berbagai hal antara lain; karena reaksi kimia,
kebocoran gas, hancuran bahanbahan dan lain-lain.
Pada waktu
proses pengolahan, gas juga timbul sebagai akibat reaksi kimia maupun fisika.
Adakalnya limbah yang terjadi sulit dihindari sehingga harus dilepaskan ke
udara. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, setiap gas yang timbul pada
rangkaian proses telah dapat diupayakan pengendaliannya.
Sebagian
besar gas maupun partikel terjadi pada ruang pembakaran, sebagai sisa yang tidak
dapat dihindarkan dan karenanya harus dilepaskan melalui cerobong asap. Banyak
jenis gas dan partikel gas lepas dari pabrik melalui cerobong asap ataupun
penangkap debu harus ditekan sekecil mungkin dalam upaya mencegah kerusakan
lingkungan.
Jenis gas
yang bersifat racun antara lain SO2, CO, NO,timah hitam, amoniak, H2S
dan hidrokarbon. Pencemaran yang terjadi dalam udara dapat merupakan reaksi
antara dua atau lebih zat pencemar. Misalnya reaksi fotokimia, yaitu reaksi
yang terjadi karena bantuan sinar ultra violet dari sinar matahari.589 Kemudian
reaksi oksidasi gas dengan partikel logam dengan udara sebagai katalisator.
BAB II
ISI
A. Pengertian
Hidrogen Sulfida
Hidrogen sulfida, H2S, adalah gas yang tidak
berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat
timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam
keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa, dan saluran
pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas
gunung berapi dan gas alam.
Hidrogen sulfida (H2S) berasal dari kegiatan
dekomposisi protein. Ini muncul dari buangan industri metalurgi dan pekerjaan
kimia, pabrik bubur kertas, dan pabrik penyamakan. Penyebab lainnya adalah
adanya senyawa sulfat dan sulfur di dalam endapan tanah dan kemudian
teroksidasi melalui bantuan bakteri (Boyd, 1986) dan tertrasnfer ke dalam
koloum air. Kosentrasi yang bisa menimbulkan kematian ada pada rang 0.4 mg/L
(salmon) dan 4 mg/L, Konsentrasi aman
pada konsentrasi kurang dari 0.002 ppm.
Sebagai senyawa kimia, H2S, adalah gas yang tidak
berwarna yang memiliki bau yang sangat tidak menyenangkan, banyak seperti itu
telur busuk dan sedikit larut dalam air. Dilarutkan dalam air, membentuk asam
dwibasa sangat lemah yang kadang-kadang disebut asam hydrosulfuric. Hidrogen
sulfida mudah terbakar, dalam kelebihan udara itu terbakar untuk membentuk
belerang dioksida dan air, tapi jika tidak cukup oksigen hadir - membentuk
unsur belerang dan air.
Hidrogen sulfida ditemukan secara
alami dalam gas vulkanik dan dalam beberapa air mineral. Hal ini sering
terbentuk selama peluruhan materi hewan. Ini adalah bagian dari banyak bahan
bakar karbon dimurnikan, misalnya, gas alam, minyak mentah, dan batubara; itu
diperoleh sebagai hasil sampingan dari pemurnian bahan bakar tersebut. Ini
dapat dilakukan dengan mereaksikan gas hidrogen dengan sulfur cair atau dengan
uap belerang, atau dengan memperlakukan sulfida logam (misalnya, sulfida besi,
FeS) dengan asam. Hidrogen sulfida bereaksi dengan ion logam yang paling untuk
membentuk sulfida, yang sulfida beberapa logam yang larut dalam air dan
memiliki karakteristik warna yang membantu untuk mengidentifikasi logam selama
analisis kimia.
B.
Sifat-sifat Hidrogen Sulfida
·
Mempunyai
bau yang khas yaitu seperti bau telur busuk.
·
Mempunyai
titik didih -60,7o C dan titik lebur -85,5o C .
·
Berbahaya
atau beracun.
·
Kerapatan
sulfida hidrogen adalah 1,393 g / L pada 25 oC dan 1 atm.
·
Kelimpahannya
18% lebih besar dari udara.
·
Larut
dalam air.
C.
Metode Untuk menghasilkan H2S
Persiapan
standar H2S adalah dengan memanaskan perlahan-lahan asam kuat dengan
besi sulfida dalam Kipp generator. Kipp generator peralatan laboratorium yang
digunakan untuk mengendalikan reaksi kimia yang menghasilkan gas
Reaksi :
FeS
+ 2HCl(aq)
H2S(g) + FeCl2
H2S juga dapat diperoleh oleh
pemisahan dari gas asam yang berasal dari
gas alam, yang memiliki kandungan H2S tinggi.
H2S
juga dapat diproduksi dengan membiarkan gas hidrogen bereaksi dengan belerang
cair pada suhu 450 °C
D. Sumber untuk menemukan H2S
·
H2S
dapat ditemukan di saluran pembuangan dan rawa-rawa. Hal ini sering dibentuk
dengan runtuhnya sulfida dan kekurangan oksigen.
·
Juga
dapat dideteksi dalam gas dilepaskan dari gunung berapi, sumber air panas, dan
gas alam.
·
Biasanya
bakteri rincian bahan organik juga menghasilkan hidrogen sulfida.
·
Proses
industri seperti pengolahan makanan, coke oven, dll penyulingan minyak bumi,
memancarkan hidrogen sulfida.
E.
Terbentuknya Senyawa Hidrogen
sulfida
Senyawa ini
terbentuk karena adanya aktifitas mikroorganisme untuk menguraikan zat organik
dalam kondisi anaerobik. Dalam kondisi
kekurangan oksigen seperti di dasar perairan, mikroorganisme pereduksi sulfat
(bakteri Desulfovifrio desulfuricant) menggunakan oksigen yang terikat dalam
senyawa seperti sulfat (SO42-) untuk mengoksidasi zat
organik dan mereduksi ion sulfat menjadi sulfida, sesuai dengan persamaan reksi
berikut ini :
2CH2O + H2SO4
2CO2
+ 2H2O + H2S
F.
Bahaya
Hidrogen Sulfida
Pada tingkat konsentrasi rendah H2S terdeteksi (10-20
ppm) dengan aroma yang tajam nya. Namun, paparan lanjutan dapat mematikan
indera penciuman menciptakan ilusi bahwa bahaya telah berlalu.
Ø Gejala Paparan
H2S
·
Konsentrasi Rendah
Jika dibiarkan kena konsentrasi rendah
Hidrogen Sulfida dapat menyebabkan:
-
Sakit tenggorokan
-
Batuk sesak napas
-
Iritasi mata, hidung & tenggorokan
·
Konsentrasi Tinggi
Paparan singkat
untuk konsentrasi Tinggi Hidrogen Sulfida dapat menyebabkan:
-
Kehilangan kesadaran
-
Kematian
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Sebagai senyawa kimia, H2S,
adalah gas yang tidak berwarna yang memiliki bau yang sangat tidak
menyenangkan, banyak seperti itu telur busuk dan sedikit larut dalam air.
2. H2S juga dapat diperoleh
oleh pemisahan dari gas asam yang berasal dari
gas alam, yang memiliki kandungan H2S tinggi.
3. H2S juga dapat diproduksi
dengan membiarkan gas hidrogen bereaksi dengan belerang cair pada suhu 450 °C
4. H2S dapat ditemukan di
saluran pembuangan dan rawa-rawa. Hal ini sering dibentuk dengan runtuhnya
sulfida dan kekurangan oksigen, Juga dapat dideteksi dalam gas dilepaskan dari
gunung berapi, sumber air panas, dan gas alam.
5. Jika dibiarkan
kena konsentrasi rendah Hidrogen Sulfida dapat menyebabkan:
-
Sakit tenggorokan
-
Batuk sesak napas
-
Iritasi mata, hidung & tenggorokan
6.
Paparan singkat untuk konsentrasi
Tinggi Hidrogen Sulfida dapat menyebabkan:
-
Kehilangan kesadaran
-
Kematian
DAFTAR PUSTAKA
Arfini
DJ. 2009. Hidrogen Sullfida. http://adj87.blogspot.com/search/label/sulfida.html
. Di akses pada tanggal 16 maret 2012.
Wahyu.
2009. Hidrogen Sulfida. http://wahyuancol.wordspress.com/2009/07/31/hidrogen-sulfida.html.
Di akses pada tanggal 16 maret 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar