PERCOBAAN 5
PEMBUATAN ALUM
Teori
Garam rangkap kalium aluminium
sulfat dodekahidrat, Kal(SO4)2.12H2O umumnya
disebut sebagai alum. Garam ini sendiri mempunyai banyak penggunaan dalam
praktek, pencelupan kain, pembuatan asinan, pengerasan film fotografik dan
sebagainya. Kebanyakkan kation tripositif menghasilkan kristal yang
stoikiometri dan struktur yang sama; contohnya krom alum mempunyai KCr(SO4)2.12H2O.
alum mempunyai struktur kristal kubik dan mudah terbentuk dari larutan aqua,
biasanya dalam bentuk oktahedrat. Walaupun alum itu sendiri tidak berwarna,
merupakan hal yang mungkin untuk membuat kristal alum yang banyak warna dengan
penambahan sejumlah kecil kation tripositif berwarna secara cepat.
Prosedur
1.
Timbang sekitar 0,5 g
lembaran logam aluminium (aluminium foil, kaleng aluminium juga dapat
digunakan). Lembaran Al tersebut dipotong-potong menjadi potongan kecil. Gosok
kedua sisi dengan kertas pasir sampai bersih dan letaknya aluminium tersebut
dalam sebuah gelas kimia 100 mL pada kawat kasa sehingga dapat dipanaskan. Jika
perlu didalam kamar asam. Tambahkan 10 mL larutan KOH 10 M secara hati-hati.
Jangan memercikkan larutan. Mulailah memanaskan gelas kimia secara pelan dengan
api yang kecil, gas hidrogen akan terlepas. Jika perlu, tambahkan air untuk
mempertahankan level larutan dalam gelas kimia. Kocok campuran untuk memnjaga
logam tetap berada dalam larutan aluminium sehingga larutan setelah sekitar 30
menit. Kemungkinan masih akan ada logam tak larut yang tersisa berupa
partikel-partikel zat. Jika mungkin keluarkan partikel-partikel ini dengan pada
waktu pendinginan larutan. Jika padatan tak larut masih tersisa, saring larutan
tersebut pada saat panas.
2.
Setelah larutan yang
mengandung K+ , [Al(OH)4]- dan OH-
telah dingin, asamkan secara perlahan dan hati-hati dengan cara penambahan
teratur H2SO4 berlebih (20 mL H2SO4 6 M) dengan
pengocokan kontinyu. Pada saat ini Al(OH)3 akan terbentuk dan larut
ulang. Jika semua Al(OH)3 tidak larut ulang, panaskan gelas kimia
tersebut dengan hati-hati sampai semua endapan putih melarut. Kemudian larutan
tersebut dipanaskan kembali sampai mendidih, jika perlu sampai air menguap
hingga volume larutan menjadi 20 cm3.
3.
Dinginkan larutan dalam
suatu bak es selama 15 menit, usahakan agar tidaK digerakkan/dipindahkan. Kristal
alum oktahedral akan muncul dan timbul. Bila kristal terbentuk sebagai bubuk, panaskan
larutan tersebut sampai semua terlarut dan biarkan dingin secara perlahan
selama 1 minggu. Bila anda mempunyai kristal yang terbentuk dengan memuaskan,
pisahkan kristal tersebut dengan filtrasi dan cuci dengan 15 mL campuran 50 :
50 air-alkohol. Timbang kristal yang bersih pada kaca arloji kering. Keringkan
kristal tersebut bila perlu dengan cara membungkusnya dengan kertas lisin yang
kering lalu pindahkan ke kaca arloji, dan biarkan mengering di udara lepas
sepanjang mlam kemudian tentukan massanya.
Data
1.
Massa kertas pengukur
yang bersih :
.................. ...................
2.
Massa kertas pengukur
yang bersih + Al :
.................. ...................
3.
Massa aluminium :
................. ....................
4.
Massa kaca arloji yang
bersih :
................. ....................
5.
Massa kaca arloji yang
bersih + alum :
................. ....................
6.
Massa alum :
................ .....................
7.
Interpretasi data
Hasil teori alum = ---g Al (1 mol Al ) (1 mol alum) (474 g alum)
27.0g Al 1mol Al 1 mol alum
=
..............
Persen hasil alum =
massa alum yang diperoleh
Hasil teori alum
= ..................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar